Kudengar
suaramu parau..
“Kau
sakit Al?”
“aku
baik-baik saja sayang..”
Ah,
kau masih sempat berbohong dengan keadaanmu. Kau pikir aku seseorang yang baru
mengenalmu sejam yang lalu? Sehingga untuk
perubahan suaramupun aku tak tahu? Dasar kau, terlalu remeh menganggapku. Bahkan
saat aku lupa menyalakan radar software, aku akan selalu bertemu dengan
jalanmu bebohong.. Dan caramu berbohong hampir sama dengan perempuan yang sedang
berusaha kuat dan tak mau dibilang cengeng. Selalu berusaha menampakkan keadaan
baik-baik saja-
Saat
ini aku ingin terbang bersama kemurnian fikiran dan kebaikan prasangka. Kau begitu,
sebab kau mengerti, aku tak akan baik mendengar keadaanmu tak baik.. kau tak
mau sendi-sendi di sekitar bibirku menegang dan tak mau melengkung. Bahkan di
tengah keadaanmu begini, kau rela bercerita panjang lebar agar semuanya tampak
seperti baik-baik saja.. Tentang ketangguhan Ayahmu yang jarang sakit, tentang
semua keluargamu saat ini yang sedang menjadi korban pancaroba, bahkan
sampai pada cerita menggelikan dari keponakanmu, Aim.
Yang
terakhir ini, aku cukup tertarik, bahkan membuatku terpingkal. Yah, si Aim..
bagaimana ia meneriakkan rasa hore nya saat kau kembali pulang, sebab
belakangan ini kau jarang pulang, kau terlalu disayang pengasuhmu, mungkin..
haha. Sambil meneriakkan “Om, kellong……..” Ah, Aim, aku tak pernah tau sebagaimana
lucunya kamu. Tapi dalam benakku, kau seperti malaikat kecil yang selalu
mencipta senyum dan patut mendapat senyum-
Kembali
lagi di KAMU..
Sekali
lagi kuyakinkan, saat ini kau dalam keadaan tak baik, aku tahu itu., suaramu
tak mampu mengundang kenakalanku untuk mengejeknya.. Dan aku tidak bias memamerkan
suaraku kembali, cukup mengerti dan memperhatikanmu saat ini. Sebab hati ya
tetap hati. Milik Lelaki ataupun perempuan, tetap butuh perhatian. Right?
Kau
terdengar lama tak bersuara, diam. Sepi.
Nafasmu
semakin memburu, mungkin kau tertidur kupikir-
Untuk
malam ini, aku ingin menemani, saat kau tak mau sepi..
Selamat
tidur sayang..
*teringat
candamu sebelum aku terlelap:
Nina
bobo.. oh Nina bobo..
Kalau
tidak bobo, aku yang bobo.. haha-
Sungguh
aku mau bersama rindu ini, sampai bumi berhenti mengembun-
#Al-
0 komentar:
Posting Komentar